Detik terus berlari
dan menit mengejar detik
dan jam mengejar menit
Sesaat aku menoleh
tapi waktu sudah berlari meninggalkanku
Ini masih tentang kemarin
saat senja sudah berpaling
saat aku melukis mentari
pada lensa jendelamu
Aku sudah bisa menanggalkan jubah musim dinginku
dan meninggalkan sekantung air mata
pada sudut tergelap harapku
Ini sudah saatnya musim semi, ujar hirosa
tangannya dengan lihai mengusap udaraku
gugup menyelimutiku
tapi aku tahu, aku sudah tak lagi menunggu waktu
karena musim semi sudah tiba
sejak pertama kali aku terjaga
Sampai selesai kutulis sajak ini
waktu masih terus meninggalkanku
bersama bunga-bunga
yang terus memunculkan kuncup-kuncup
yang menyala
-Raira, 10 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar