Lagi
kutemui arus waktu
yang tinggal di tepi sungai
selalu saja,
ia duduk pada menit yang sama
dan menyantap perlahan semangkuk
detik yang sama
yang masih mengepulkan asap tiap
aku menjenguknya
“Apa kau juga lapar?” tanyanya
padaku dengan senyum yang indah
“Terima kasih, tapi aku
manusia..”
Senyum itu masih di sana, tak
beranjak sedikit pun
Tak terasa, mentari sudah nampak
mengantar pagi
waktu akan kembali menjaganya
sama seperti sebelumnya, seperti
biasanya
Tapi hari ini waktu menjaganya
dengan senyuman yang indah
Aku terpana
: itu pagi keempat bulan Februari
(Raira, 3 Februari 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar